5 Tips Hindari Pencurian di Bus Surabaya – Bali

shutterstock

Travel Blog Reservasi – Perjalanan dari Surabaya ke Bali dengan menggunakan bus harus menempuh 400 km selama 10 jam. Hal yang harus diwaspadai adalah pencurian di dalam bus.

Baru-baru ini ada seorang turis asing harus merelakan sebuah kameranya dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab saat dalam perjalanan dari Surabaya ke Bali dengan menggunakan bus.

Baca Asyik, Perjalanan ke Bandara Soetta jadi lebih Mudah karena Layanan Bus ini

Kejadian tersebut bukan kali yang pertama dan bisa saja terjadi pada orang lain termasuk pada diri kamu sendiri.

Agar bisa terhindar dari pencurian bus Surabaya-Bali, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, meskipun tidak menjamin 100 persen. Namun, setidaknya bisa kamu lakukan sebagai usaha agar barang-barang kamu tetap aman.

Gunakan Gembok

Beberapa tas maupun ransel saat ini sudah dilengkapi dengan tali pengait yang bisa dikunci dengan gembok.

Meskipun sebetulnya masih ada cara lain untuk membuka ransel dengan cara memotongnya dengan menggunakan pisau cutter, tetapi penggunaan gembok tetap bisa memperlambat proses pencurian.

Mendapatkan gembok yang cukup kuat dan tidak mudah untuk membawa bola dengan menggunakan obeng.

Dekap erat

Pisahkan antara barang-barang berharga dengan barang-barang lainnya seperti pakaian dalam dua tas yang berbeda.

Gunakan tas kecil untuk menyimpan beberapa barang berharga seperti dompet kamera handphone dan beberapa peralatan lainnya yang mungkin menurut kamu sangat penting untuk diamankan.

Dekap erat tas kecil kamu dalam rangkulan kedua belah tangan dan waspada ketika kamu dalam kondisi tertidur baik pada siang hari maupun pada malam hari.

Para pencuri biasanya memanfaatkan kelengahan kamu ketika kamu sedang beristirahat atau terlelap.

Gantian berjaga

Cukup beruntung Jika kamu travelling bersama pasangan kamu atau bersama teman-teman.

Pastikan untuk menjaga secara bergantian dan bisa bergiliran antara yang terlelap istirahat dan berjaga mengawasi barang bawaan setiap orang.

Dengan cara seperti itu sudah pasti pencuri pun akan berpikir ulang untuk melakukan aksinya.

Waspada terhadap orang tak dikenal

Dalam setiap perjalanan sangat dimungkinkan karena pertemuan orang-orang yang tidak dikenal.

Jangan mudah percaya begitu saja terhadap bantuan atau pertolongan orang lain apalagi jika mereka sudah menawarkan minuman atau makanan terutama jika ada di terminal atau tempat umum.

Kasus-kasus pembiusan dilakukan kepada orang baru saja dikenal beberapa tempat tersebut. Kasus seperti ini selalu meningkat tetangganya pada saat ini udah lebaran.

Sudah dapat dipastikan bahwa kasus pembiusan seperti ini akan sangat sulit diungkap siapa pelakunya meskipun beberapa terminal saat ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan CCTV.

Yang jelas, tetap bersikap wajar dan jangan seperti orang yang kelihatan baru di kota tersebut. Jika memungkinkan jangan langsung naik ke bus.

Amati dulu sekeliling atau langsung datang ke kantor petugas untuk mendapatkan informasi yang lebih valid dan mendapatkan perlindungan jika kamu merasa tidak aman atau khawatir menjadi korban incaran para maling.

Pilih tempat duduk paling depan

Ketika menggunakan bus umum, hindari memilih bangku paling belakang yang sangat sulit untuk diamati oleh sopir maupun kondektur.

Meskipun kadang kala para supir dan kondektur tidak berani dengan ulah para pencuri setidaknya posisi tempat duduk paling belakang merupakan posisi tempat duduk yang cukup rawan.

Pilih tempat duduk yang berada di deretan paling depan. Jika menggunakan bus ekonomi pilih tempat duduk di bagian kiri dengan jumlah kursi dua. Sedangkan posisi sebelah kanan biasanya jumlah kursinya tiga. Hindari duduk di ujung atau di bagian tengah dalam posisi tempat duduk tiga baris seperti ini.

Baca 5 Tips Aman Mudik Naik Bus

dzulfikar