Tidak Hanya Bersenang-senang, Ini yang Dilakukan Para Miliarder Saat Liburan

Travel Blog Reservasi – Meski memiliki kekayaan yang berlimpah, ternyata saat sedang liburan para miliarder ini tetap melakukan hal yang membuat mereka tetap kaya lho. Apakah itu? Simak ulasannya berikut ini:
Ibarat pepatah sambil menyelam minum air, miliarder seperti Mark Zuckerberg, Eric Schmidt, Bernard Arnault, Bill Gates, Kelcy serta miliarder lainnya memilih untuk tak sekedar liburan dan bersenang-senang, namun juga memantau dan memutuskan untuk berinvestasi di bidang pariwisata.
Berikut ini Miliarder yang Liburan Sambil Berinvestasi:
Mark Zuckerberg
Pendiri Facebook yang menurut majalah Forbes memiliki kekayaan mencapai Rp755 triliun ini memang dikenal sangat suka dengan Hawaii.
Namun tak sekedar liburan, orang terkaya nomor 5 tahun 2017 ini memutuskan untuk berinvestasi dengan membeli 700 hektar tanah di Pulau Kauai.
Spekulasi mengenai ketertarikan Mark Zuckerberg terhadap Pulau Kauai, pulau tertua dan terbesar ke empat di Hawaii ini dimulai tahun lalu setelah ia bersama sang istri, Priscilla Chan terlihat sedang liburan di pulau ini.
Eric Schmidt
Mantan CEO Google ini memang dikenal suka dengan California. Maka dari itu Eric Schmidt memilih untuk berinvestasi dengan membeli lahan seluas 7.000 meter persegi di Montecito, California, yang dia beli dari pembawa acara terkenal Ellen DeGeneres seharga Rp270 miliar pada tahun 2007.
Hunian mewah bekas kolonial Spanyol tahun 1926 ini jadi rumah untuk Schmidt dan keluarga beristirahat, namun tak hanya jadi lokasi untuk berkumpul, rumah ini juga disewakan menjadi lokasi pernikahan.
Bernard Arnault
Bernard Arnault, pimpinan LVMH dan pemilik saham Dom Perignon, Louis Vitton dan Hermes memutuskan untuk berinvestasi dengan membeli kapal pesiar mewah yang diberi nama Amadeus, yang kerap kali ia gunakan untuk bersenang-senang dan berlayar di Cote d’Azur.
Tokoh terkenal Tony dan Cherie Blair serta Bono pernah diundang untuk bersenang-senang di kapal ini pada tahun 2007.
Tidak hanya memiliki kapal pesiar, namun Bernard Arnault juga berinvestasi di bidang pariwisata lainnya, yakni Hotel Cheval Blanc di Courchevel dan Maladewa.
Richard Branson
Kasbah Tamadot jadi tempat berharga milik Branson yang digunakan untuk menenangkan pikiran dan beristirahat dari rutinitas. Tempat ini memiliki pemandangan menakjubkan yang dapat dilihat dari ketinggian 1.433 meter di atas permukaan laut.
Pendiri dan pemilik grup Virgin Records ini menyewakan tempat ini dengan biaya sekitar Rp6,4 juta per malam.
Rumah mewah ini memiliki 27 ruangan yang dilengkapi tempat tidur berukuran besar, teras dan pemandangan gunung Toubkal.
Selain itu, terdapat berbagai fasilitas fantastic lainnya, seperti sauna, jacuzzi, lapangan tenis, meja ping-pong, kolam renang dan bioskop luar ruangan.
Richard Branson juga memiliki investasi pariwisata lainnya, seperti Necker di British Virgin Island dan Ulusaba Private Game Reserve di Afrika Utara.
Bill Gates
Jika Bernard Arnault memutuskan untuk berinvestasi pada penginapan, Bill Gates lebih memilih untuk membeli peternakan kuda, Rancho Paseana di San Diego yang dibelinya dari Jenny Craig seharga US$18 juta atau sekitar Rp243 miliar.
Kawasan seluas 200 hektar itu terdiri dari rumah singgah, kantor, empat kandang kuda, gelanggang pacuan kuda dan beberapa lapangan yang luas.
Kelcy Warren
Kelcy Warren, miliarder minyak dan juga CEO Energy Transfer Partners ini menjadikan pemandangan desa lengkap dengan peternakannya sebagai lokasi liburan terfavoritnya.
Investasi Kelcy Warren dilandaskan karena waktu kecil, Kelcy Warren tidak bisa menikmati keindahan peternakan yang masih asri, karena terlalu sibuk bekerja.
Maka dari itu kecintaan Kelcy Warren akan peternakan membuat dia memutuskan untuk untuk berinvestasi pada peternakan BootJAck di Gunung San Juan.
Lalu, apakah peluang investasi di Indonesia baik, layaknya di luar negeri?
Peluang investasi pada sektor industri pariwisata di Indonesia memang sangat menarik, karena geografis dan alam Indonesia sangat luar biasa untuk pariwisata.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya yang dikutip dari berbagai sumber (12/12), pemerintah mulai memperbaiki infrastruktur, mulai bandar udara, jalan penunjang ke kawasan pariwisata, hingga pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang lain.
Tidak hanya memperbaiki infrastruktur, pemerintah juga membuat PP Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Nasional yang di dalamnya berisi ketentuan tentang peningkatan pemberian insentif investasi di bidang pariwisata yang akan diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan adanya kemudahan ini diharapkan investasi Indonesia di bidang pariwisata makin meningkat, meski investasi pariwisata di Indonesia sekarang ini cukup meningkat naik, yakni telah mencapai US$ 850 miliar.
Angka ini berhasil dicapai, karena banyak faktor, salah satunya berkat pemerintah yang telah memberikan subsidi yang sifatnya produktif seperti subsidi untuk infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Secara otomatis, citra dan kredibilitas pemerintah untuk iklim investasi juga bertambah baik. Peningkatan investasi di sektor pariwisata tergolong cukup signifikan, yaitu mencapai 70% di banding tahun sebelumnya.
Arief Yahya juga mengatakan bahwa pihaknya memproyeksikan bahwa investasi di industri pariwisata bakal naik hingga US$ 1,5 miliar di akhir tahun ini.
Jika dilihat dari perhitungan World Travel and Tourism Council, pada setiap perjalanan wisata di Indonesia senilai US$ 1 juta, akan tersedia setidaknya 200 lapangan kerja di dalam negeri.
Kementerian Pariwisata sendiri menetapkan target untuk menarik investasi di industri pariwisata sebesar US$ 10 miliar untuk mengembangkan 10 tujuan wisata pada tahun 2019 mendatang.
Jadi, gimana kamu tertarik untuk berinvestasi saat sedang liburan?
Baca selengkapnya berita traveling terbaru di Reservasi.com
Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.