Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Berapa Taksiran Kerugiannya?

Keindahan Terumbu Karang Raja Ampat (shutterstock)

Travel Blog Reservasi – Terumbu karang Raja Ampat rusak karena sebuah kapal pesiar asal Inggris, MV Caledonian Sky, karam di Raja Ampat saat air laut sedang surut. Akibatnya hampir 13 ribu meter persegi terumbu karang raja ampat rusak.

Seperti informasi yang dihimpun Reservasi.com (17/3/2017), Terumbu karang Raja Ampat rusak bukan hanya memengaruhi lingkungan beberapa puluh tahun ke depan namun juga menganggu pariwisata Raja Ampat yang kini tengah gencar-gencarnya dipromosikan ke luar negeri oleh Kementarian Pariwisata Indonesia sebagai salah satu keindahan terumbu karang terbaik di dunia.

Seperti diketahui bahwa Raja Ampat merupakan salah satu kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Tak heran jika banyak penyelam dari luar negeri merasa takjub dengan keanekaragaman hayati bawah laut Raja Ampat. Terumbu karang yang rusak sangat unik dan sangat sulit didapatkan di derah lainnya.

Rehabilitasi kawasan terumbu karang Raja Ampat yang rusak membutuhkan waktu puluhan tahun dengan harga yang tidaklah murah. Untuk itulah Pemerintah didesak untuk menghitung dampak kerusakan dalam waktu jangka panjang, bukan hanya dampak singkat yang saat ini terlihat secara kasat mata saja.

Perbandingan Terumbu Karang Raja Ampat yang rusak sebelum dan sesudah diterjang Kapal Pesiar

Kerusakan terumbu karang yang menjadi tempat tinggal keanekaragaman hayati bawah laut di bagian Papua Barat, ujung Timur Indonesia ini kira kira ditaksir dengan nilai kerugian hingga 1.92 juta dollar Amerika. Nilai tersebut ditaksir dari nilai $800-$1.200 meter persegi dari kawasan terumbu karang yang rusak.

Saat ini pemerintah Indonesia tengah menghitung secara cermat dampak kerusakan dan nilai yang akan dituntut berdasarkan survei di lapangan.

Arus Dangkal Penyebab Kapal Pesiar Terjebak di Raja Ampat

Kapal dengan berat sekitar 4.290 ton yang mengangkut 102 penumpang dan 79 kru ini tengah dalam perjalanan dari Papua Nugini ke Filipina saat terjebak dalam perairan dangkal di kawasan konservasi Raja Ampat. Bahkan, untuk menarik kapal ini pun harus menunggu air pasang terlebih dahulu, jika tidak, maka kerusakan terumbu karang akan semakin parah.

Operator kapal Noble Caledonia asal Inggris dengan bendera Bahama ini menyatakan akan bertanggung jawab dan akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia atas kerusakan yang ditimbulkan. Mereka pun menyatan meminta maaf atas insiden yang terjadi.

Insiden MV Caledonia Sky yang merusak terumbu karang Raja Ampat diperkirakan terjadi karena dugaan human error yang hanya memantau GPS dan radar tanpa mengindahkan pasang surut air laut.

Pemerintah pun turun langsung dengan menggandeng berbagai lembaga dan beberapa departemen terkait untuk menyamakan presepsi. Tim ahli tersebut merupakan tim gabungan dari KLHK, KKP, LIPI, IPB, Unipa, Pemda, CI, dan TNC untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kerusakan karang yang ditimbulkan.

Raja Ampat merupakan salah satu tempat wisata anti mainsteram di Indonesia. Banyak traveler asal Indonesia yang bermimpi bisa melihat langsung keindahan bawah laut pesona Raja Ampat. Meskipun bukan tempat wisata yang murah, sudah banyak backpacker yang berhasil mengunjungi Raja Ampat dengan biaya murah.

Untuk bisa mengunjungi Raja Ampat, traveler harus terlebih dahulu terbang ke Sorong kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal cepat dari pelabuhan Sorong ke Waisai. Dari Waisai, Raja Ampat kemudian dilanjutkan ke beberapa tempat wisata unggulan di Raja Ampat seperti Wayag, Painemo hingga Waiwo.

dzulfikar