Yuk, Kita Jalan-Jalan Seru Menuju Batu Malang!

Jalan-Jalan Seru Menuju Batu

Travel Inspirations836
Jalan-Jalan Seru Menuju Batu si kecil riang gembira

Travel Blog Reservasi – Banyak cara menuju Kota Batu, Jawa Timur, sebuah kota yang masih kerap disebut sebagai bagian dari Malang. Bisa naik pesawat turun di Malang dan menuju Batu. Namun, saya sekeluarga memilih mengendarai sepeda motor. Jalurnya bisa lewat selatan, tengah dan utara.

Mengendarai sepeda motor otomatis alias matic, jalur utara tak butuh banyak ancang-ancang gas demi meladeni tanjakan. Seperti halnya lewat jalur tengah, yang melewati kawasan Gunung Lawu.

Tinggal menggeber tarikan gas karena dominan trek datar. Cuma selepas Pare, Kediri, Jawa Timur, mulai ditemui jalan perbukitan yang berkelok dan menanjak dari Ngantang sampai Pujon. Tentu saja, di trek datar dari Karanganyar sampai Nganjuk, kejenuhan menaiki motor bakal terasa. Tak ada pemandangan kecuali rumah dan pohon-pohon di kawasan hutan. Beruntung, karena saat itu tidak berawan, pada pertengahan tahun lalu, pemandangan Lawu menjadi suguhan yang menyegarkan untuk melewati alas Ngawi.

Bila punya banyak waktu untuk melewati Ngawi, bisa menyempatkan diri untuk istirahat di Tugu Soekoco. Sekalian mengenal lebih jauh mengenai sosok gubernur pertama Jawa Timur yang asli Ngawi itu. Saat lewat tempat itu, kompleks tugu sedang dalam pemugaran agar menjadi objek wisata yang lebih nyaman untuk pelancong.

menyeberang sungai brantas
menyeberang sungai brantas

Lepas dari Jogja pagi hari, sampai di Nganjuk tengah hari. Setelah melewati jalan panjang ditemani terik Matahari, Nganjuk layak jadi tujuan untuk istirahat agak lama sebelum meneruskan perjalanan ke Batu. Di pusat kota, wisata di kompleks Masjid Agung Nganjuk dan alun-alunnya bisa jadi pilihan pertama, agar tidak terlalu jauh dari jalur utama menuju Batu.

Bila tidak ingin berhenti di Nganjuk, Kediri bisa jadi pilihan. Naik sepeda motor, Nganjuk ke Kediri butuh waktu satu jam. Namun, mesti siap-siap terkena macet di jam-jam tertentu, terutama di persimpangan menuju kota dan Pare. Bakal ditemui truk-truk besar dan mobil yang mengular di sejumlah perempatan.
Bagi saya, Kediri memang layak jadi kota transit wisata.

makan bakso malang yang asli
makan bakso malang yang asli

Ada beragam hotel murah sampai mahal dan objek wisata. Salah satunya Benteng Besar di simpang lima Guyon. Bermalam di Kediri bisa dimasukkan dalam agenda perjalanan Jogja-Batu agar lebih fresh sebelum menuju Batu. Mengingat, perjalanan ke Batu tinggal membutuhkan waktu tiga jam lagi dari Kediri.

Sampai Kediri sudah mendekati pukul 15.00 WIB, saya memilih untuk meneruskan perjalanan agar tidak terlalu malam sampai Batu. Pemandangan Sungai Brantas dan Benteng jadi suguhan dari Kediri kota menuju Pare.

si kecil riang gembira
si kecil riang gembira

Keseksian Brantas menjadi-jadi setelah masuk wilayah Malang. Liak-liuk sungai berhulu di Gunung Arjuno itu tersaji di pinggir jalan raya menuju Batu. Hawa dingin pun mulai terasa seiring waktu yang sudah petang hari. Tepat pukul 19.00 WIB, saya sudah melewati gapura selamat datang Kota Batu.

Di kota yang memiliki klub sepak bola Persikoba Batu itu, tak perlu bingung memilih objek wisata. Yang perlu dibingungkan adalah mencari penginapan. Banyak hotel-hotel yang menarik untuk diinapi. Tentu saja dengan harga yang berbeda-beda. Makin mahal, kualitas hotelnya makin bagus. Silakan segera reservasi hotel.

Beruntung, saya bisa menginap di salah satu hotel tertua di Batu. Hotel Panderman. Bagi saya saat itu, paling penting tersedianya air hangat untuk mandi. Soal tarif, tentu disesuaikan dengan budget melancong. Makin murah makin dicari selama ada air hangat. Karena, hawa dingin Batu paling cocok dengan mandi air hangat.

selfie di jatim park
selfie di jatim park

Beberapa hari di Batu, saya memilih untuk kembali ke Jogja melewati jalur utara. Jalur yang diambil sama dengan saat berangkat. Bedanya, selepas Pare, saya tidak menuju pusat kota Kediri tetapi memotong jalur agar cepat sampai jalan raya Nganjuk-Caruban Madiun.

Berbekal navigasi conthong alias tanya-tanya warga lokal Kediri, saya diberi jalan menuju Nganjuk melewati Papar tembus Kaligunung. Hadiahnya, melewati Brantas dengan perahu sesek untuk sampai Kaligunung. Persis sarana menyeberang di Sungai Progo, dari Panjatan, Kulonprogo ke Sedayu, Bantul.

Tarifnya Rp 1.000 per orang untuk sekali menyeberang. Mesti hati-hati bila ingin menggunakan sarana penyeberangan ini. Bila arus sungai deras, lebih baik memutar lewat jalan lain karena pemilik perahu tidak menyediakan pelampung. Untungnya, saat itu arus agak tenang sehingga saya memberanikan diri menggunakan perahu.

“Sudah bertahun-tahun jembatan permanennya tidak jadi-jadi,” ungkap Wuryono, pemilik perahu. Selain dirinya, ada tiga perahu lainnya yang saat itu beroperasi di Brantas. Paling ramai penumpangnya saat jam pergi-pulang kantor dan sekolah.

*Disclaimer, semua konten merupakan tanggung jawab kontributor.

Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.

Reservasi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *