Pilot Ganteng ini Bakal Bikin Hati Kamu Lupa Mendarat

5 Pilot Ganteng Ini Bakal Bikin Hati Kamu Lupa Mendarat

Travel Inspirations8.7K
5 Pilot Ganteng Ini Bakal Bikin Hati Kamu Lupa Mendarat

Travel Blog Reservasi – Dunia penerbangan komersial seolah tidak pernah kehabisan daya tarik untuk dibicarakan.

Di Indonesia, ada banyak maskapai penerbangan komersial mulai dari maskapai milik pemerintah hingga maskapai miliki swasta yang melayani kebutuhan masyarakat akan transportasi udara setiap harinya.

Tak hanya pelayanan dan fasilitas penerbangan tiap maskapai yang menarik untuk dikulik, para awak kabin yaitu pilot, pramugara, dan pramugari juga memiliki pesona yang tak kalah menariknya, lho!

Pilot merupakan salah satu profesi yang terbilang cukup prestise. Orang-orang yang berprofesi sebagai pilot biasanya adalah orang-orang ‘pilihan’ yang memang menempuh jalur pendidikan khusus atau sekolah khusus penerbangan.

Tak hanya karena penghasilannya yang terbilang cukup besar dan bernilai fantastis, orang-orang yang berprofesi sebagai pilot ini seolah-olah memiliki daya tarik dan pesona tersendiri. Biasanya, ketika mendengar kata ‘pilot’ yang ada di benak sebagian orang adalah sosok yang tinggi, tampan, gagah, dan berwibawa. Ya, memang profesi sebagai pilot masih identik dengan pria, padahal saat ini sudah banyak wanita yang berprofesi sebagai pilot, lho!

Kali ini, Travel Blog Reservasi akan mengulas tentang pilot-pilot ganteng di Indonesia yang keren, berprestasi, dan bisa bikin hati kamu lupa mendarat. Ini dia!

1. Akbar Satriandi (IG: @akbarsatriandi)

 

Akbar Satriandi adalah salah satu pilot muda dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Pilot ganteng dan keren ini memang baru 1,5 tahun menjadi pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD), Akbar memang menyukai pesawat dan sering naik pesawat. Hal inilah yang kemudian menjadikannya memiliki cita-cita sejak kecil sebagai pilot.

Akbar merupakan lulusan sekolah penerbangan Bali International Flight Academy (BIFA).

Bali International Flight Academy (BIFA) adalah salah satu sekolah penerbangan yang memiliki pusat pelatihan di Pangkalan Udara Letkol, Wisnu Bali Desa Sumberkima, tepatnya 65 kilometer dari Singaraja, Buleleng.

Saat ini, Akbar memiliki tugas sekaligus tanggung jawab dalam rute penerbangan domestik Garuda Indonesia.

Menurut Akbar, cukup banyak tantangan yang ia dapatkan selama menjalankan tugasnya menerbangkan pesawat di Indonesia antara lain adalah cuaca, delay, dan lain sebagainya.

“Hampir semua bandara di Indonesia medannya lumayan sulit, fasilitasnya juga kurang jadi punya kesulitannya masing-masing,” ujar ayah satu anak ini.

Saat ditanya mengenai medan penerbangan mana yang tersulit, pilot Indonesia yang berusia 26 tahun ini mengungkapkan bahwa yang tersulit adalah menerbangkan pesawat di atas Tanah Papua.

Menurutnya, salah satu penyebab hal tersebut adalah kondisi topografi atau bentuk permukaan wilayah Papua yang terdiri atas banyak gunung dan lembah.

Perjalanan karier Akbar dimulai dengan pesawat Cessna 172 yang ia terbangkan saat masih menempuh pendidikan.

Pesawat Cessna adalah jenis pesawat yang digunakan hampir oleh seluruh sekolah penerbangan  yang ada di Indonesia.

Pilot yang memiliki tinggi 174 cm ini juga berbagi pesannya untuk orang-orang yang punya cita-cita sebagi pilot, yaitu “Jaga kesehatan, terus belajar, dan jangan lupa untuk selalu minta doa dan restu dari kedua orang tua”.

Menurut Akbar, hal yang harus dimiliki oleh setiap pilot adalah kemauan yang keras untuk belajar dari kesalahan dan selalu disiplin atau tidak pernah keluar dari prosedur yang berlaku.

Bagi kamu yang punya cita-cita sebagai pilot namun terkendala dana untuk pendidikan pilot, menurut Akbar, masih banyak jalan yang bisa kamu tempuh untuk tetap meraih cita-citamu sebagai pilot.

Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak jalan untuk mencapai cita-cita sebagai pilot. Jika kamu giat mencari informasi, banyak kok beasiswa yang diperuntukkan bagi calon-calon pilot.

Salah satu caranya adalah kamu bisa memilih sekolah penerbangan milik negara yang terbilang lebih murah dibandingkan dengan yang dikelola oleh swasta maupun sekolah serupa di luar negeri.

Misalnya, kamu bisa memilih Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug yang biayanya berkisar Rp 26-29 Juta per tahun.

Biaya ini lebih murah jika dibandingkan sekolah penerbangan swasta yang biayanya antara Rp500 juta – Rp600 juta per siswa hingga lulus dalam dua tahun pendidikan.

Intinya, menurut Akbar, selalu ada jalan untuk orang-orang yang niat untuk menjadi pilot, jadi tetap semangat, ya!

2. Adrian Ramadhan (IG:@adrianxramadhan)

 

Adrian Ramadhan atau yang kerap disapa dengan nama Adrian ini merupakan salah satu pilot dari maskapai Garuda Indonesia. Pilot ganteng ini memulai karirnya di Garuda Indonesia sejak tahun 2013 lalu.  

Adrian adalah lulusan salah satu sekolah penerbangan terkenal di Indonesia, yaitu Bali International Flight Academy (BIFA). Menjadi seorang pilot adalah cita-citanya sejak kecil.

Walaupun masih terhitung sebagai pilot junior, beberapa rute penerbangan di Indonesia sudah dilalui oleh Adrian yaitu Medan, Jawa Timur, Makassar, Bali, dan Kalimantan. Dari beberapa rute penerbangan tersebut, Jawa Timur adalah wilayah yang memberikan kesan dan pengalaman terbang yang tak terlupakan bagi pria kelahiran 18 Maret 1992 ini.

“Pemandangan pantai, lautan, dan bukit di Jawa Timur dekat Banyuwangi  bagus sekali. Terbang sendiri sambil menikmati pemandangan tersebut memang jadi sesuatu yang tidak bisa dilupakan,” ujar Adrian.

Adrian menambahkan bahwa pengalaman seru lainnya yang dialami saat menerbangkan pesawat adalah saat sedang menghadapi cuaca yang tak menentu. Di saat cuaca tak menentu, menerbangkan pesawat bisa menjadi pengalaman yang seru sekaligus seram untuknya. Maklum saja, Indonesia memang memiliki jalur penerbangan yang cukup sulit untuk dilewati. Oleh sebab itu, Adrian harus terus berkonsentrasi penuh saat melakukan penerbangan terutama saat cuaca sedang buruk.

Adrian yang telah wara-wiri terbang menyusuri Indonesia ini ternyata memiliki cita-cita untuk bisa menerbangkan pesawatnya ke luar negeri khususnya negara-negara di Eropa, Selandia Baru, Austria,  dan Jepang.

“Sebenarnya saya belum pernah terbang ke luar negeri. Tapi, saya mau banget terbang ke daerah pegunungan seperti New Zealand atau Austria. Pasti indah sekali untuk dikunjungi. Kalau Jepang, saya selalu suka budayanya yang tertib dan modern,” ujar pilot ganteng ini.

Cita-citanya yang lain adalah bisa menerbangkan pesawat impiannya yaitu Boeing 787 atau Airbus A330/A340. Desain dan teknologi yang ada pada pesawat tersebut dianggap menjadi tantangan tersendiri bagi Adrian.

Nah, selain itu, di sela-sela kesibukannya sebagai pilot, Adrian tak pernah lupa untuk menyalurkan hobinya yaitu fotografi. Profesinya sebagai pilot memang mendukung hobi Adrian untuk mendapatkan hasil bidikan foto yang bagus. Foto-foto tersebut sering juga diunggahnya di akun instagram pribadinya @adrianxramadhan.

Ketika sedang tidak ada jadwal penerbangan, Adrian lebih suka memanfaatkan waktunya untuk berkumpul dengan kerabat dekat atau menyalurkan hobinya yang lain seperti olahraga dan musik.

3. Rinaldi Hanafi (IG: @rinaldi.hanafi)

pilot-garuda-rinaldi-hanafi

Pilot keren yang satu ini sudah berpengalaman hampir 20 tahun dengan total jam terbang 12.500 jam. Rinaldi Hanafi merupakan salah satu pilot di maskapai Garuda Indonesia dengan posisi Captain. Saat ini, ia menerbangkan Boeing 777-300ER, tipe pesawat terbaru yang dibeli Garuda Indonesia pada tahun 2015.

Pesawat ini digunakan untuk rute penerbangan menuju Jeddah, Madinah, Amsterdam dan London. Kalau kamu ada rencana traveling ke tujuan-tujuan tersebut, mungkin saja pesawat yang kamu tumpangi itu dikemudikan oleh Captain Rinaldi!

Perjalanan karir Rinaldi sebagai pilot dimulai sejak tahun 1995, ketika ia lulus lulus sekolah penerbang PLP Curug angkatan 51. Setelah lulus, ia langsung bekerja di Garuda Indonesia sebagai first officer.

Selama dua tahun, ia belajar berbagai ilmu yang dibutuhkan sebagai kopilot. Mulai dari bahasa Inggris, Cockpit Human Interaction Management, hingga ilmu tentang tipe pesawat yang nantinya akan ia terbangkan yaitu Boeing 737-300/400/500.

Berikut ini adalah kronologis perjalanan karir Rinaldi sebagai pilot di Garuda Indonesia.

  • 18 April 1997: Penerbangan pertama sebagai training first officer dengan rute Jakarta – Medan (PP)
  • 1997 – 2004: Kopilot Boeing 737-300/400/500
  • 2004 – 2012: Kopilot Boeing 737-800 Next Generation
  • 2012 – 2015: Captain Boeing 737-800
  • 2015 – sekarang: Captain Boeing 777-300ER

pilot-garuda-rinaldi-hanafi-4

Hampir 20 tahun menjadi pilot, Rinaldi mengaku belum pernah merasa bosan.

“Bayangkan jika kita bisa makan pagi di Indonesia, makan siang di atas India dan makan malam di London, lalu menghabiskan waktu beberapa hari di sana untuk mengenal budaya dan adat istiadat mereka tanpa harus keluar uang sama sekali,” ujar ayah dua anak ini.

“Itulah hal paling menyenangkan yang saya alami sebagai seorang pilot. Tidak semua orang punya kesempatan itu, dan saya bersyukur bahwa saya memilikinya,” imbuhnya.

Namun menjalani profesi sebagai pilot tentu punya tantangan tersendiri. Menurut Rinaldi, hal yang paling sulit adalah disiplin dalam menjaga pola hidup. Ada medical check up rutin setiap 6 bulan untuk perpanjangan lisensi penerbang. Setiap 6 bulan para pilot juga harus menjalani pelatihan dan ujian ulang di flight simulator. Supaya bisa lolos dari kedua ‘ujian’ itu, tentunya seorang pilot harus menjaga kondisinya agar tetap prima.

pilot-garuda-rinaldi-hanafi-3

Di sela-sela jadwal penerbangannya yang padat, Rinaldi juga mengajar di Garuda Indonesia Training Center di Kosambi. Pria kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1973 ini juga menjabat sebagai ketua di GIA Runners, komunitas lari di maskapai Garuda Indonesia.

Ketika sedang libur, Rinaldi akan memanfaatkannya untuk menikmati quality time bersama keluarga. Entah sekedar kumpul untuk makan atau jalan-jalan. Kalau kamu mau melihat keseharian Captain Rinaldi, follow akun Instagramnya di @rinaldi.hanafi, ya!

Baca Juga: 

4. Abdullah Rifki (IG:@abdullahrifki)

pilot-batik-abdullah-rifki-1

Di usianya yang masih sangat muda, yaitu 28 tahun, Abdullah Rifki sudah menjabat posisi sebagai Captain di Batik Air. Pria yang akrab disapa Kiki ini telah memiliki total jam terbang 4.000 jam. Tipe pesawat yang ia bawa adalah Boeing 737-800NG atau 737-900ER. Namun tahukah kamu jika dulunya pilot ganteng ini adalah atlet basket?

Saat kuliah di Perbanas jurusan Manajemen dulu, Kiki aktif bergabung dalam LIBAMA (Liga Basket Mahasiswa). Berbagai kompetisi basket antarperguruan tinggi pernah diikuti pria dengan tinggi badan 182 cm ini. Namun ada rasa jenuh dirasakan oleh Kiki. Lalu, kebetulan ada saudara Kiki yang berprofesi sebagai pilot.

Saudaranya inilah yang kemudian mengenalkan Kiki dengan dunia penerbangan. Akhirnya, Kiki memutuskan untuk berhenti kuliah Manajemen dan banting setir untuk masuk sekolah pilot di Nusa Flying School. Rasa tidak percaya diri sempat menghantui Kiki. Ia tidak yakin bisa menjadi pilot.

Namun semuanya itu berhasil dilalui. Setelah lulus pada tahun 2010, Kiki mulai bekerja di Lion Air. Penerbangan pertamanya terlaksana pada tahun 2011 dengan rute Jakarta – Ambon. Setelah bekerja kurang lebih setahun di Lion Air, Kiki dipindahkan ke Batik Air – salah satu maskapai yang berada di bawah naungan Lion Air Group.

pilot-batik-abdullah-rifki-1

Tahun 2015, Kiki ditunjuk untuk menjadi Captain dan menjalani pelatihan. Pada bulan Mei, ia pun resmi menjabat sebagai Captain di Batik Air. Ketika ditanya mengenai kunci suksesnya menjadi Captain dalam waktu yang singkat, jawaban Kiki cukup sederhana.

pilot-batik-abdullah-rifki-2

“Saya menjalankan pekerjaan saja. Dapat instruksi dari kantor, saya jalankan. Tidak macam-macam, tidak neko-neko. Kebetulan dari kantor mempercayakan ke saya untuk jadi Captain, ya saya ambil kesempatan itu. Alhamdulillah lancar-lancar saja,” kata pria kelahiran Jakarta, 14 Mei 1988 itu.

Selama menjadi pilot, hampir semua kota di Indonesia sudah pernah ia kunjungi. Mulai dari Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Medan, Batam, Yogyakarta, Semarang, Solo, Manado, Tarakan, Balikpapan, Kupang, Sentani hingga Jayapura.

pilot-batik-abdullah-rifki-3

Namun, pengalaman yang paling berkesan bagi Kiki adalah ketika ia berkesempatan mengambil pesawat Boeing dari pabriknya langsung di Seattle. Pesawat baru itu kemudian ia terbangkan dari Seattle, Amerika Serikat, hingga ke Jakarta.

Saat sedang memiliki waktu luang, Kiki akan memanfaatkannya untuk beristirahat atau bermain basket. Meski ia mengaku jarang memiliki waktu senggang. Apa lagi saat peak season seperti bulan Desember. Psstt… Captain Kiki masih single loh! Kalau kamu ingin tahu keseharian pilot ganteng ini, cek akun Instagramnya di @abdullahrifki.

5. Robby Irawan Marcopolo (IG: @abangrobi)

 

Pilot muda nan tampan yang bernama Robby Irawan Marcopolo ini sudah menjadi pilot sejak tahun 2010 yang lalu. Di umurnya yang baru menginjak 27 tahun ini, Captain Robby pun sudah memiliki total jam terbang yang tercatat mencapai 3.300 jam, di antaranya 170 jam terbang bersama Cessna172, 250 jam terbang dengan Boeing 737 Classic, dan kurang lebih 2900 jam terbang dengan Boeing 737 New Generation.

Pada awalnya, pria yang kerap disapa Abang Robi ini sama sekali tidak memiliki cita-cita sebagai seorang Pilot, melainkan sangat ingin menjadi Polisi. Pria asal Pematang Siantar ini pun mengatakan bahwa keinginannya menjadi Polisi disebabkan oleh seragam polisi yang keren dan berwarna cokelat sehingga membuat dia berkeinginan menjadi seorang Polisi.

Namun, ternyata takdir pun berkata lain, keinginan dan cita-cita Robby pun beralih untuk menjadi seorang pilot dan akhirnya ia memutuskan untuk belajar bersama AeroFlyer Institute selama dua tahun.

Sang pilot ganteng ini pun memulai sekolah pilot pada Maret 2009 dan berhasil lulus pada Januari 2011. Kemauan kerasnya ini pun juga didukung sepenuhnya oleh kedua orang tuanya. Banyaknya pengalaman yang ia rasakan ketika berada di AeroFlyer Institute, salah satunya adalah ketika ia memulai untuk Solo Flight yang pertama kali pada tahun 2010 yang lalu. Robby mencoba terbang circuit sebanyak lima kali dari Bandar Udara Budiarto yang berada di Curug, Tangerang.

Sampai saat ini, sang pilot ganteng ini pun sudah pernah singgah dan terbang hampir ke seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya Indonesia saja lho, ternyata ia juga pernah singgah di beberapa negara di Asia seperti Kuala Lumpur, Kuching, Penang, Singapura, Manila, Dili, Hong Kong, Macau, Changsa, Nanning, Kota Kinabalu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ia mengawali karirnya sebagai pilot di maskapai penerbangan Batavia Air. Kini, Robby telah bergabung bersama Lion Air Group sebagai Senior First Officer. Pengalaman terbang pertamanya bersama Lion Air adalah menuju Pulau Palu dengan keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta.

Menurut Robby, pengalaman terbang yang dimiliki seorang pilot tidak akan ada yang pernah serupa.

“Sebenarnya pengalaman terbang itu gak pernah sama, beda flight pasti beda pesawat, beda partner, beda cuacanya, beda tujuannya, but as long its a safe flight, semuanya ga bakal dilupain,” ujar Robby santai.  

Ketika Tim Travel Blog Reservasi bertanya mengenai impiannya,  ia mengungkapkan bahwa sebagai pilot tentunya ia memiliki cita-cita dan impiannya tersendiri yaitu bisa menerbangkan pesawat dengan rute ke Jeddah, Bandara King Abdul Aziz. Dengan menerbangkan pesawat ke Jeddah, ia berharap bisa bekerja sambil beribadah.

abangrobi

Tak hanya destinasi atau rute penerbangan impian, Robby juga memiliki cita-cita atau impian yang lainnya. Ia berharap jika suatu hari nanti bisa diberi tugas untuk menerbangkan Pesawat Kepresidenan dan Pesawat Boeing 777-300ER.

Sama halnya dengan orang lain, Robby juga memiliki kesehariannya sendiri sebagai manusia di luar profesinya sebagai seorang pilot. Saat sedang tidak memiliki jadwal terbang, ia biasanya kebanyakan berkutat di rumah dan menjalankan hobinya yaitu menonton film. Selain menonton film, robby juga sangat gemar membaca buku. Bahkan, kadang-kadang, ia juga masih sering mengisi TTS, lho. Unik, ya!

Sayangnya, untuk kamu para wanita yang mengidolakan pilot ganteng ini, kamu harus sedikit berkecil hati. Karena, sang pilot ternyata sudah tak lagi single alias taken!

“Saya sudah taken and very happy,” ujarnya santai kepada Tim Travel Blog Reservasi.

Nah, kalau kamu masih penasaran tentang sosok Robby Irawan Marcopolo ini, kamu bisa langsung follow instagramnya @abangrobi.

Sudah keren, ganteng, muda, hebat pula! Semangat terus ya Capt!

6. Sarah Widianti Kusuma (IG: @sarah.widy)

Instagram: @sarah.widy

Tak cuma yang ganteng, Indonesia juga punya pilot cantik dan berprestasi, lho. Sarah Widianti Kusuma adalah salah satu pilot wanita yang ada di Indonesia. Prestasi pilot cantik ini tak bisa dipandang sebelah mata. Sarah Widianti Kusuma mampu mengukir dua prestasi sekaligus di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ia merupakan pilot wanita termuda pertama dan pilot wanita pertama yang menerbangkan Airbus.

Inilah sosok yang disebut-sebut dalam foto yang viral di Facebook. Sarah terlihat sedang salat di dalam kokpit saat dalam tugas. Foto tersebut diambil oleh sang Kapten. Meskipun sedang tugas, ibadah tetap tidak ditinggalkannya. Subhanallah.

Prestasi Sarah sudah dimulai sejak masa pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug pada tahun 2005. Ia bahkan mendapatkan beasiswa penuh untuk digembleng menjadi pilot profesional.

Titik balik keputusannya menjadi pilot dimulai sejak duduk di bangku SMA kelas 3. Ia melihat tidak banyak wanita Indonesia yang memilih untuk menjadi pilot. Ia sadar untuk menjadi seorang pilot tidaklah mudah, namun itulah yang membuat ia merasa tertantang mengukuti pendidikan pilot yang penuh dengan kedisiplinan tinggi.

Sarah berhasil menerbangkan pesawat komersialnya pada tahun 2010. Boeing 737-300 merupakan pesawat pertama yang berhasil ia terbangkan hingga kemudian karirnya terus naik hingga saat ini.

Salah satu tantangan dalam menerbangankan pesawat adalah saat menghadapi cuaca buruk. Wanita kelahiran Biak, Papua, ini toh ternyata bisa melewati masa krisis saat landing atau melakukan pendaratan dalam kondisi cuaca buruk dan jarak pandang yang sangat terbatas.

Kondisi tersebut pernah dialaminya saat terbang ke Yogyakarta. Jarak pandang terbatas dan  runway yang pendek menjadi hal yang tidak bisa dilupakan oleh Sarah sepanjang perjalanan karirnya menerbangkan pesawat komersial dalam kondisi cuaca buruk.

Sarah tercatat sebagai pilot wanita termuda di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Saat itu, usianya baru menginjak usia 21 tahun. Wanita kelahiran 3 Maret 1988 ini bercita-cita menjadi instruktur pilot. Dengan jalan itu, ia bisa membagikan pengalaman dan ilmunya selama menerbangkan pesawat komersial.

Instagram: @sarah.widy

Meskipun usianya terbilang masih muda, Sarah adalah pilot yang sarat dengan pengalaman menerbangkan berbagai jenis pesawat komersial. Beberapa rute penerbangannya pun merupakan rute-rute tersibuk di dunia seperti Australia, Jepang, Belanda, Korea, UEA, Jeddah hingga ke dataran China.

Pilot cantik ini sudah menikah dan telah dikarunia putri kecil yang tak kalah cantik dengan ibunya. Suaminya pun memiliki jalur karir yang sama dengan Sarah. Jam terbang Sarah pun sudah lebih dari 2500 jam. Belum termasuk hobinya traveling ke beberapa negara dan destinasi wisata dalam kota bersama keluarganya.

Foto-foto keseharian Sarah Widianti Kusuma bisa kamu lihat di halaman instagramnya yang aktif dalam menceritakan kegiatannya sehari-hari. Hingga kini pengikutnya sudah mencapai 28.800 followers.    

Bagaimana? Pilot-pilot ganteng dan kece ini bikin pengen traveling terus, ya? Nah, kamu bisa pesan tiket pesawat untuk traveling di Reservasi.com. Selain murah, pasti diskon!

Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.

Reservasi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *