5 Pertanyaan Seputar Visa Schengen

Travel Blog Reservasi – Beberapa traveler kerap kali menanyakan hal yang sama tentang visa schengen. Nah, supaya tidak perlu mengulang pertanyaan yang sama kita rangkum aja ya informasi seputar visa schengen.

Baca Ini 6 Negara Bebas Visa di Luar Wilayah ASEAN (Part 1)

Apa itu Visa Schengen?

Visa Schengen dibutuhkan saat kamu hendak traveling ke negara Eropa atau disebut juga benua Biru. Visa ini berlaku untuk 25 negara di Eropa. Diantaranya 23 negara Uni Eropa dan 3 negara non-Uni Eropa.

Visa Schengen berlaku selama 90 hari dan dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan sejak diterbitkan. Jika ingin berkelana ke beberapa negara sekaligus, pastikan untuk mengurus visa Schengen di negara yang direncanakan paling lama disinggahi. Umumnya beberapa traveler banyak yang mengurus Visa Schengen di kedutaan Belanda.

Lalu negara apa saja yang bisa dikunjungi dengan Visa Schengen?

Dengan menggunakan visa Schengen kamu bisa mengunjungi beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belanda, Yunani, Hungaria, Italia, Islandia, Perancis, Republik Ceko, Austria, Estonia, Finlandia, Luxemburg, Norwegia, Slovakia, Slovenia, Latvia, Spanyol, Lithuania, Polandia, Swiss, Denmark, Swedia, Malta, Belgia dan Portugal.

Apa saja syarat utama Visa Schengen?

Syarat untuk mengurus visa Schengen memang cukup banyak. Misalnya seperti KK dan KTP yang diterjemahkan sendiri. Paspor asli dan fotokopinya tiap halaman dengan tanda tangan dan alamat domisili di bagian belakang paspor.

Selain itu juga ada pas foto terbaru dengan syarat 80 persen wajah berwarna ukuran 3.5cm x 4.5 cm dengan latar belakang berwarna putih. Jangan lupa juga menyertakan asuransi dan juga bukti booking hotel selama minimal 10 hari.

Pastikan juga membuat cover letter yang isinya mengajukan permohonan visa, mengenalkan diri, pekerjaan dan kantor dan kepastian akan kembali ke tanah air dengan tanggal yang rinci dan detail.

Sebagai salah satu tips yang juga bisa dicoba adalah menceritakan rencana perjalanan ke Eropa di cover letter dengan cara naratif. Informasikan juga dokumen yang sudah disertakan bersama dengan cover letter.

Rencana perjalanan pun tetap harus disertakan secara detail dalam itinerary yang lengkap mulai dari keberangkatan hingga proses transit dan mengunjungi tempat-tempat di Eropa secara spesifik sampai periode waktu yang jelas.

Begitu juga dengan informasi beberapa tiket yang sudah dibayar misalnya tiket nonton, tiket masuk wahana, tiket wisata dan lainnya.

Hal lain yang juga tidak bisa diabaikan adalah surat keterangan dari kantor, bukti reservasi tiket pesawat, bank statement, dan rekening koran 3 bulan ke belakang. Usahakan ada saldo bank selama 3 bulan ke belakang minimal 20 jutaan dan aktif digunakan setiap bulannya sebagai transaksi bulanan bukan rekening fiktif yang dibuat untuk kepentingan pengurusan Visa Schengen.

Beberapa dokumen lain bisa dijadikan dokumen pendukung seperti ID card karyawan, BPKS, slip gaji, kartu nama, NPWP dan bukti dokumen lain yang meyakinkan bahwa kamu memang punya pekerjaan dan akan kembali ke Indonesia setelah traveling ke Eropa.

Berapa lama proses pembuatan Visa Schengen?

Proses pembuatan visa Schengen bervariasi tergantung kedutaan yang dipilih. Rata-rata bisa memakan waktu 21 hari kerja atau sekitar 3 minggu. Masa berlakunya pun akan berbeda-beda tergantung kebijakan kedutaan yang mengeluarkan visa.

Berapa biaya pembuatan Visa Schengen?

Biaya pembuatan Visa Schengen berbeda-beda tergantung dengan nilai tukar rupiah. Rata-rata biaya yang dikeluarkan sekitar 125 USD atau di atas 1 juta sampai dengan 1,7 jutaan rupiah.

Untuk yang tidak mau ribet dengan segala dokumen dan persyaratan pengurusan visa schengen bisa menggunakan jasa travel agen namun dengan biaya yang lebih mahal.

Baca 7 Negara Bebas Visa di Luar Wilayah ASEAN (Part 2)

*Dari berbagai sumber

dzulfikar