Percaya Nggak Percaya, 6 Mitos Gunung Merapi Ini Pernah Terbukti

Percaya Nggak Percaya, 6 Mitos di Gunung Merapi Ini Pernah Terbukti

Travel Destinations146
Percaya Nggak Percaya, 6 Mitos di Gunung Merapi Ini Pernah Terbukti

Travel Blog Reservasi – Meski bukan gunung tertinggi atau terbesar di Indonesia, Merapi selalu berhasil menyita perhatian banyak orang. Gunung api yang dikenal paling aktif ini terletak di tengah-tengah Pulau Jawa. Tepatnya berada di 4 wilayah kabupaten sekaligus yaitu Magelang, Sleman, Klaten dan Boyolali.

Baca Ini Dia 18 Caption Bijak di Instagram Saat Naik Gunung

Nggak cuma dikenal lewat keindahan alam dan tragedi letusannya, Merapi juga menyimpan banyak cerita mistis. Menariknya, sebagian besar mitos dari Merapi ini memang terbukti kebenarannya lho! Penasaran nggak? Yuk, simak kisah selengkapnya di bawah ini seperti Reservasi rangkum dari berbagai sumber (23/7).

Asal-usul Gunung Merapi dan kisah kakak beradik pengrajin keris

Menurut cerita dari kitab-kitab kuno, Gunung Merapi awalnya bernama Jamurdwipa dan terletak di Laut Selatan Jawa. Gunung indah ini menjulang tinggi, dijaga oleh sepasang kakak beradik pengrajin keris.

Melihat Pulau Jawa yang nyaris tenggelam karena lebih condong ke arah barat, para dewa berniat memindahkan satu gunung ke tengah-tengah sebagai penyeimbang. Gunung Jamurdwipa ini yang dipilih, karena letaknya nggak seberapa jauh.

Sayangnya saat itu kedua pengrajin keris belum merampungkan pekerjaannya. Mereka meminta sedikit waktu, namun para dewa menolak dan segera memindahkan gunung ke lokasi Merapi saat ini.

Sepasang pengrajin keris itu mengancam, jika mereka dipindahkan paksa dengan kondisi perapian yang masih menyala maka kelak akan terjadi petaka abadi. Benar saja, magma di dalam Merapi hingga kini nggak henti-hentinya memanas. Hanya menunggu waktu saja untuk meletus dan mengalir ke luar.

Pasar Bubrah

Ada satu tempat di dekat puncak Merapi yang tersohor di kalangan pendaki, Pasar Bubrah namanya. Tempatnya cukup landai dan nggak terlalu banyak pohon, makanya sering dipilih sebagai tempat mendirikan tenda.

Jangan dikira Pasar Bubrah berwujud seperti tempat jual-beli pada umumnya. Ini adalah pasarnya makhluk gaib, yang memunculkan suasana ramai meskipun nggak ada siapa-siapa. Dari situlah dijuluki sebagai Pasar Bubrah.

Warga sekitar dan pengawas Merapi selalu mewanti-wanti pendaki untuk nggak berbuat macam-macam di titik ini. Selalu jaga sopan santun untuk menghormati mereka, meskipun nggak kasat mata.

Batu tinggi di Puncak Garuda

Masih ingat tragedi tewasnya seorang pendaki yang jatuh ke kawah Merapi? Pemuda bernama Erri ini berfoto di salah satu batu tinggi di Puncak Garuda. Naasnya, ia tergelincir lalu jatuh ke dalam kawah dan tewas seketika.

Ketika foto terakhir Erri di puncak bocor ke publik, banyak orang yang menemukan kejanggalan. Pasca erupsi dahsyat Merapi pada 2010, batu tinggi tempat Erri berfoto hilang dan rata dengan tanah.

Lalu bagaimana bisa batu itu berdiri kembali dengan bentuk yang sama persis 5 tahun setelahnya? Wah, ngeri juga ya!

Keraton Merapi dan ritual Sri Sultan Hamengkubuwono

Merapi adalah sebuah gunung bagi orang biasa. Namun bagi orang-orang dengan keahlian khusus, melihat Merapi adalah seperti sebuah keraton gaib dengan kerajaan megah dan pasukan di dalamnya.

Cerita ini berkaitan dengan legenda Sultan Agung, yang meminta bantuan pada Ratu Pantai Selatan untuk menolongnya mengembalikan kejayaan. Syaratnya, keturunan kesultanan harus terus memberikan sesaji dan penghormatan secara turun-temurun.

Boleh percaya atau tidak, tapi Sri Sultan Hamengkubuwono selalu menjalankan ritual selamatan setahun sekali di sekitar Merapi.

misteri-gunung-merapi-1

Sosok Eyang Petruk, pertanda sebelum gunung meletus

Sebelum meletus kembali di tahun 2016, warga di sekitar Merapi dihebohkan dengan kemunculan awan yang bentuknya menyerupai sosok Petruk. Tokoh dalam pewayangan Jawa yang merupakan anggota Punakawan.

Warga setempat memang mempercayai keberadaan sosok Mbah Petruk atau Eyang Petruk. Beliau menjaga Merapi dan manusia di sekitarnya. Maka dari itu, jika Mbah Petruk berusaha menunjukkan dirinya bisa diartikan sebagai pertanda bahaya.

Benar saja, nggak lama setelah foto gumpalan awan menyerupai Mbah Petruk beredar, Merapi meletus pada Oktober 2016.

Mitos Nyai Gadung Melati dan Alas Alap-alap

Kisah mistis soal keberadaan Keraton Merapi dibenarkan oleh penduduk sekitar lewat keberadaan Gunung Wutoh. Dalam Bahasa Jawa, wutoh berarti utuh. Di bagian kawah memang terdapat gundukan seperti gunung utuh, yang diyakini sebagai pintu masuk utama menuju Keraton Merapi.

Pintu ini dijaga oleh sosok Nyai Gadung Melati, wanita berpakaian hijau yang kadang mendatangi mimpi warga sekitar sebelum Merapi meletus. Nyai Gadung Melati ini juga yang menjaga Alas Alap-alap atau Hutan Alap-alap.

Hutan di lereng Merapi ini dihuni banyak sekali satwa. Ketika gunung mulai menunjukkan aktivitas berbahaya, satwa-satwa dari hutan ini biasanya turun ke bawah hingga mencapai pemukiman penduduk.

Kamu boleh percaya boleh nggak pada sederet mitos di atas. Meski hampir semuanya pernah terbukti, anggap saja sebagai pengingat dari alam agar kita selalu waspada. By the way, sudah pernah piknik ke Merapi belum nih?

Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.

Dian Arthasalina

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *