6 Fakta Ikan Arapaima Gigas yang Dikenal Sebagai Predator Ganas

Travel Blog Reservasi – Ikan Arapaima Gigas merupakan ikan yang berasal dari sungai Amazon di hutan tropis Amerika Selatan yang sekarang justru banyak dipelihara dan dibudidayakan di Indonesia karena harga jualnya yang sangat mahal.
Sayangnya tidak banyak yang tahu jika ikan air tawar ini termasuk ikan predator yang bakal tak pandang bulu memangsa semua jenis hewan termasuk burung yang hinggap di permukaan air sekalipun.
Baca Street Art yang Sarat Pesan Moral Hadir di Hutan Hujan Amazon
Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun, inilah 6 Fakta Ikan Arapaima Gigas yang bikin resah warga karena diketahui dilepaskan seorang pengusaha ke Sungai Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur (29/6).
1. Ikan predator ini termasuk ikan yang berbahaya dan dapat melukai manusia apalagi jika berhadapan langsung dengan balita ataupun anak-anak. Itulah sebabnya ada keterampilan khusus untuk menangkap ikan predator ini di alam liar.
2. Ikan Arapaima gigas dikenal sebagai salah satu parasit karena sifatnya yang kompetitif dan dapat memangsa ikan yang lebih kecil. Ikan ini bisa tumbuh dengan panjang mencapai lebih dari 2 meter dan beratnya bisa sekitar 200 kg.
3. Meskipun dikenal sebagai salah satu ikan predator yang dapat memangsa semua jenis ikan namun ikan ini aman untuk dikonsumsi oleh manusia.
4. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kolektor yang memelihara dan memperjual belikan ikan Arapaima gigas dengan harga yang cukup tinggi. Satu ekor ikan dengan panjang sekitar 2 meter harganya bisa mencapai sekitar 10 juta lebih bahkan untuk ikan Arapaima yang memiliki sirip tertentu dan motif tertentu seperti jenis Panda bisa dibandrol seharga mobil baru sekitar Rp250 juta.
5. Ikan ini sebelumnya termasuk jenis yang dilarang beredar di Indonesia karena dapat mengakibatkan kerusakan sumber daya ikan atau lingkungan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Bahkan hal tersebut sudah termaktub dalam undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan pasal 12 ayat 1. Orang yang membuang ikan predator ini ke Sungai Brantas bahkan terancam hukuman pidana paling lama 10 tahun dan denda sebanyak Rp 2 miliar.
6. Ikan predator termasuk ikan yang sangat berbahaya karena ketika ada makanan atau sumber makanan yang ada di dekatnya akan langsung disantap sampai habis sampai tidak tersisa lagi sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan rantai makanan pada habitat yang ditempatinya. Inilah yang dikhawatirkan mengganggu keseimbangan habitat ikan air tawar di sungai-sungai yang ada di Indonesia.
Ikan predator seperti ikan Arapaima Gigas apapun alasannya tetap dilarang untuk dipelihara apalagi dibudidayakan hingga beranak pinak. Keberadaannya bukan hanya akan menjadi ancaman tapi juga menjadi parasit yang kemungkinan akan sulit untuk dibasmi jika sudah menyebar dan beranak pinak.
Keputusan pemerintah untuk melarang budidaya maupun pemeliharaan ikan predator yang bisa mengancam ikan-ikan lokal sudah menjadi langkah yang tepat. Warga diharapkan bisa bekerja sama dengan keputusan pemerintah ini. Agar anak cucu kita kelak bisa melihat dan juga menikmati ikan-ikan lokal.
Warga didorong untuk lebih mencintai beberapa ikan lokal baik untuk ikan yang dikonsumsi maupun ikan hias sehingga bisa mendorong perekonomian nasional. Konsumsi ikan sebagai salah satu program pemerintah pun digalakan bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan nelayan tapi juga untuk memberikan nutrisi yang tepat bagi bangsa lewat ikan yang kaya dengan manfaat.
Dengan demikian, masyarakat pun bisa mendapatkan manfaat dari jenis ikan lokal yang ada di Indonesia tanpa khawatir punah dimangsa ikan predator seperti ikan Arapaima Gigas yang belakangan memang menjadi salah satu keresahan warga.
Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.