8 Tips Memotret Gerhana Matahari Total 2016

Travel Blog Reservasi – Festival Gerhana Matahari Total yang akan berlangsung pada tanggal 9 Maret 2016 memang mendapatkan sambutan hangat dari dalam maupun dalam negeri. Bahkan, beberapa negara-negara maju seperti Jerman dan Jepang sudah jauh-jauh hari memesan spot khusus di Ternate. Ada 11 Wilayah di Indonesia yang akan dilalui jalur Gerhana Matahari Total 2016.

Momen langka tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk mendongkrak pariwisata Indonesia. Momen gerhana matahari total ini bahkan sudah jauh-jauh hari dinanti peneliti dari Jepang. Para peneliti dari Jepang tersebut bahkan sengaja menyewa lokasi di Ternate. Pemerintah Kota Ternate tentu tak begitu saja melewatkan momen langka ini. Wisman Jepang yang akan datang diperkirakan sekitar 300 orang.

Bukan hanya wisatawan asing saja yang antusias menyambut momen langka gerhana matahari total di Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016 nanti. Pasalnya momen langka ini hanya bisa terjadi sekali dalam kurun waktu 300 hingga 350 tahun di tempat yang sama. Inilah yang menjadikan alasan mengapa gerhana matahari total 9 Maret nanti begitu istimewa dan dijadikan sebagai momen untuk mendongkrak pariwisata Indonesia.

Kepala Lapan Thomas Djamaludin sendiri menjamin bahwa menyaksikan GMT 2016 dinilai aman asal mengikuti beberapa ketentuan. Agar proses gerhana matahari total bisa diabadikan dengan aman, berikut Travel Blog Reservasi akan memberikan tips bagaimana caranya mengambil gambar untuk mengabadikan proses terjadinya gerhana matahari total 2016. Cara memotret gerhana matahari sebetulnya bisa dilakukan dengan kamera apapun sekalipun menggunakna kamera ponsel. Namun agar lebih memuaskan minimal kalian bisa memotretnya dengan kamera DSLR.

Gunakan Filter Kamera yang Tepat

Foto kiriman info GRESIK (@infogresik) pada Mar 1, 2016 pada 5:18 PST

Gunakan Teleskop atau Telephoto dengan focal length 400 milimeter atau lebih

Foto kiriman Leandro Balleri (@leandro_chem) pada Mar 3, 2016 pada 1:00 PST

Gunakan Tripod yang kokoh dan kuat

Foto kiriman Repost_andO ? (@repost_ando) pada Mar 2, 2016 pada 1:12 PST

Atur Kamera ke Resolusi Paling Tinggi

Foto kiriman marsgeneration# (@nyd.dia) pada Mar 2, 2016 pada 4:19 PST

Atur settiing ISO  kamera ke 400 atau lebih tinggi untuk mendapatkan exposure yang singkat dan mencegah hasil foto menjadi blur karena getaran

Foto kiriman Ahyoka El (@ahyoka_speaks) pada Mar 1, 2016 pada 5:55 PST

Ubah setting kamera menjadi manual

Foto kiriman M. J. Ross (@mjroz) pada Mar 1, 2016 pada 4:11 PST

Atur Fokus Kamera Sehari Sebelumnya agar kalian benar-benar mendapatkan hasil sempurna. Gunakan sinar bintang yang paling terang pada malam hari sebagai peumpamaan terjadinya GMT

Foto kiriman #Taslimfamily (@carista_taslim_spirit) pada Mar 1, 2016 pada 5:59 PST

Pastikan kalian menggunakan battery yang baru. Jangan hilangkan kesempatan menangkap foto GMT 300 tahun sekali. Kalian akan menyesal jika tiba-tiba kamera mati saat terjadi proses GMT, gara-gara battery yang soak

Are you ready to witness a total solar eclipse? #solareclipse #totalsolareclipse #9maret

Foto kiriman heru srikumoro (@srikumoro) pada Mar 1, 2016 pada 5:54 PST

Jika kalian ingin melihat puncak gerhana matahari total 2016 yang prosesnya sekitar 1-2 menit tidak mengapa jika melihat secara langsung dengan mata telanjang. Namun, yang perlu diwaspadai adalah saat proses sinar matahari kembali muncul inilah yang perlu diwaspadai. Jangan terlalu lama terlena dengan gerhana matahari total. Jika, ingin lebih aman, siapkan saja kacamata khusus yang sudah dilengkapi dengan filter aman. Menggunakan kamera ponsel pun bisa menjadi alternatif, jadi kalian bisa menikmati proses terjadinya matahari melalui layar kamera ponsel. Pastikan kalian mengetahui momen dimana sinar matahari kembali muncul setelah kondis gelap gulita. Cahaya yang tiba-tiba inilah yang berpotensi merusak retina mata. Be safe ya guys!

Sumber: Space.com

dzulfikar