Begini Cara Mudah dan Asik Liburan ke Tebing Keraton

Travel Blog Reservasi – Tebing Keraton, Tebing Karaton, Tebing Instagram, dan Tebing Mainstream, itulah nama-nama yang dimiliki oleh sebuah tebing yang beberapa lama ini baru ngehits di media sosial. Sebenarnya. Tebing Karaton adalah sebuah tebing yang masih termasuk ke dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda. Tepatnya, tebing ini terletak di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Tempat ini menjadi begitu terkenal di media sosial karena di sana teman-teman traveler dapat menikmati pemandangan spektakuler. Bukan pemandangan kerlap kerlip lampu Kota Bandung seperti di Bukit Moko sih, namun pemandangan hutan hijau dan segar! Tebing Keraton bisa memanjakan siapa pun yang sudah penat dengan aktivitas pekerjaan dan rutinitas yang membuat jenuh.
Pemandangan dari atas Tebing Keraton yang begitu memanjakan mata
Setiap pengunjung yang berkunjung ke Tebing Keraton tak lepas dari kegiatan selfie dan berfoto. Asyik, ya!
Tebing Keraton ini menyajikan hamparan luas jalur patahan Lembang, hutan yang begitu lebat yang kadang diselimuti kabut tipis. Dilihat dari sejarahnya yang terpampang di sebuah papan kecil yang ada di Tebing Keraton, tebing ini sebenarnya sudah ada sejak dari dulu. Entah dari tahun berapa, yang jelas sejak keberadaan Bandung ya, mungkin? Namun, dahulu, namanya belum setenar seperti sekarang dan belum dikenal sebagai Tebing Keraton. Dahuli, oleh warga sekitar, tempat ini dikenal dengan nama Karang Jontor karena tebing ini sejatinya adalah sebuah karang yang menjorok ke depan.
Sebelum Tebing Keraton menjadi fenomenal dan terkenal, awalnya tebing ini mulai dikenal oleh para penggiat olahraga bersepeda. Mereka memang sering gowes dari kota Bandung ke beberapa destinasi, salah satunya adalah Tebing Keraton ini. Kira-kira sekitar pertengahan tahun 2014 mulai ada pengunjung yang memposting foto-foto pemandangan Tebing Keraton. Nah, dari sanalah beberapa akun media sosial populer di Kota Bandung mulai me-retweet atau mengepost ulang tentang Tebing Keraton ini sampai berkali-kali.
Pose foto yang cukup menantang adrenalin, ya. Sebaiknya kamu berhati-hati saat berfoto di Tebing Keraton, ya!
Pemandangan Tahura Juanda dari atas Tebing Keraton
Setelah itu, Tebing Keraton perlahan mulai terkenal dan nge-hits sebagai destinasi wisata Bandung yang anti-mainstream. Apalagi sejak foto-foto kecantikan Tebing Keraton mulai masuk ke media sosial Instagram. Iya, banyak orang yang melakukan selfie di tebing ini dan kemudian mengunggahnya ke Instagram. Hal tersebut jugalah yang kemudian membuat Tebing Keraton dikenal dengan nama Tebing Instagram dan Tebing Selfie yang berlokasi di Bandung.
Faktor yang membuat Tebing Keraton menjadi terkenal selain media sosial adalah karena cara menuju Tebing Keraton ini tidak sulit untuk dicapai. Untuk menuju tebing ini, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu kurag lebih sekitar 15 menit saja dari pusat Kota Bandung dengan menggunakan sepeda motor. Cara menuju Tebing Keraton di Bandung itu sebenarnya cukup mudah. Petunjuknya antara lain adalah dari pusat Kota Bandung, kamu perlu melanjutkan perjalanan ke arah utara menuju Terminal Dago lewat Jalan Ir. H. Juanda.
Nah, dari sana, lanjutkan perjalanan kamu menuju Ciburial atau Dago Pakar. Cari jalan ke arah Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda (Tahura). Taman ini adalah petunjuk utama selanjutnya. Beberapa saat setelah menemui pintu gerbang Taman Hutan Raya Djuanda, akan ada petunjuk menuju Tebing Keraton dan berbeloklah ke kanan.
Dengan, melewati Jalan Bukit Pakar Utara ini, teman-teman traveler akan melewati rumah-rumah besar yang dilanjutkan dengan perkampungan penduduk Desa Ciburial. Ketika teman-teman traveler sampai di sebuah warung dengan baliho besar bertuliskan ‘Warung Bandrek’ berarti teman-teman traveler sudah berada di dekat Tebing Keraton.
Dalam sekejap, Tebing Keraton telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat berkunjung ke Bandung.
Dari warung bandrek ini, teman-teman tinggal melaju sedikit lagi melewati tanjakan dan jalan berbatu menuju ke arah Kampung Ciharegem Puncak. Di Kampung Ciharegem Puncak ini juga, teman-teman traveler bisa memarkir motor dan mobil. Sementara itu, untuk mencapai Tebing Keraton, teman-teman hanya perlu berjalan kaki dengan waktu tempuh tidak sampai 5 menit.
Dahulu, untuk masuk ke Tebing Keraton, tarifnya adalah seikhlasnya, namun sekarang tarif untuk masuk ke objek wisata Tebing Keraton ini adalah sebesar Rp11.000 untuk wisatawan domestik dan Rp76.000 untuk wisatawan asing. Tarif tersebut belum termasuk biaya parkir sepeda motor sebesar Rp5.000 dan mobil Rp10.000, ya. Memang kalau dihitung agak mahal, sih, tetapi hal itu sebanding dengan fasilitas yang ada di Tebing Keraton. Tebing Keraton sekarang juga menjadi lebih terawat dengan jalan setapak yang nyaman dan pagar di sekeliling tebing untuk keamanan.
Pagar dan jalan setapak baru dibuat setelah diberlakukannya tiket masuk menuju Tebing Keraton.
Selain itu, waktu terbaik untuk mengunjungi Tebing Keraton ini adalah pada saat sunset atau sunrise. Ketika pagi hari menjelang sunrise, kabut tipis akan menyelimuti area sekitar tebing. Sementara itu, pada sore harinya teman-teman traveler akan bisa menikmati indahnya langit dengan siluet jajaran perbukitan termasuk Gunung Tangkuban Perahu yang berlanjut dengan kegelapan malam. Namun, jangan lupa kalau mau pergi ke Tebing Keraton ini siapkan kamera, jaket yang hangat, minuman, makanan ringan dan bensin kendaraan yang sudah terisi BBM dengan penuh. Hal tersebut disebabkan oleh jarang ditemuinya penjual BBM selama perjalanan menuju ke Tebing Keraton.
Note : Bandung merupakan kota besar di Jawa barat dan sudah mempunyai bandara internasional. Untuk berkunjung ke Kota Bandung, kamu bisa terbang langsung ke Bandung dengan pesawat, atau terbang ke Jakarta terlebih dahulu baru melanjutkan perjalanan darat dengan travel atau kereta api.
Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.
Hi, sy berencana kesana naik mobil. Saya agak bingung, krn katanya harus naik ojek dr pitstop tertentu. Dr artikel diatas sepertinya sekarang saya bs bawa mobil sampai tempat parkir dan jalan lagi 5min.
Pertanyaannya, apakah yg dimaksud naik ojek itu dari tempat parkir yg ada di artikel ini? Atau dmn ya saya parkirnya?.
Mohon petunjuk banget, krn akan bawa org tua juga yg sangat ingin kesana, jd ingin tau detailnya.
Kedua, apakah jika harus naik ojek, ada bs booking dulu, jika iya, adakah contact nya.
Trims banget sblmnya
Bisa sampai ke atas kok, asal mobilnya kuat dan bilang saja bawa orng tua klo ada yang mencegah. Lokasi parkir terbatas jd klo mau dtg pagi-pagi, jalan juga sempit buat satu jalur, ada tantangannya tp overall sih bisa klo mau ke atas pakai mobil tanpa ojek.
Biasanya pada parkir di warung bandrek, dr situ sekitar 1 km lagi naik ojek. tp klo bawa lansia sih lanjut aja nanti terangkan sama penjaga atau pak ogahnya. Ojek banyak di sana. Tawar saja dengan harga wajar. Atau pk ojek online dr hotel juga murah kok heheheh,, cuma paling bingung pas pulang klo berangaktnya pk ojek online