7 Tradisi Menyambut Ramadhan Ini Sangat Terkenal di Indonesia - Reservasi Travel Blog

7 Tradisi Menyambut Ramadhan Ini Sangat Terkenal di Indonesia

Travel News538
7 Tradisi Menyambut Ramadhan Ini Sangat Terkenal di Indonesia

Travel Blog Reservasi – Indonesia memang bukan negara Islam, namun mayoritas penduduknya adalah muslim. Bahkan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk muslimnya tersebesar di dunia walaupun Indonesia bukan negara Islam. Ketika bulan suci Ramadhan tiba, tentu sudah bisa dipastikan sebagian besar masyarakatnya menunaikan ibadah puasa.

Nah, karena Indonesia negara kepulauan, tentu masyarakat Indonesia memiliki cara tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut bulan yang penuh rahmat ini. Tradisi yang biasa dilakukan di setiap daerah bertujuan untuk mengucapkan syukur bahwa akhirnya bulan suci Ramadhan tiba juga. Biasanya tradisi tersebut berupa upacara penyambutan bulan suci Ramadhan. Berikut ini adalah 7 tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia yang sangat terkenal hingga ke pelosok negeri.

Mungguhan

mungguhan

Mungguhan adalah salah satu tradisi orang-orang sunda dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Mungguhan sendiri berarti kegiatan berkumpulnya anggota keluarga sambil menikmati sajian khusus. Dalam tradisi mungguhan setiap anggota keluarga berkumpul di sebuah tempat dan saling bermaafan satu sama lain. Di penghujung acara Mungguhan, akan ditutup dengan makan bersama-sama. Mungguhan dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat sunda, tentunya dengan cara yang berbeda-beda.

Nyorog

nyorog

Tradisi Nyorog adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat betawi. Kini tradisi nyorog memang tidak terlalu populer lagi. Tetapi bukan berarti tradisi nyorog hilang begitu saja. Sebagian masyarakat Betawi masih melakukan tradisi ini ketika Ramadhan tiba. Biasanya mereka akan mendatangi rumah sanak saudara sambil membawa bingkisan. Bingkisan tersebut bisa berupa daging, ikan, ataupun bahan pokok rumah tangga. Tradisi nyorog ini bertujuan untuk mengikat tali silaturahmi sesama sanak saudara, agar hubungan tetap terjalin harmonis.

Meugang

meugang

 

Lain halnya dengan tradisi di Nanggroe Aceh Darussalam, masyarakat NAD memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sebut saja Meugang. Meugang adalah prosesi penyembelihan kambing ataupun kerbau untuk menyambut bulan suci Ramadhan tiba. Tradisi ini sudah hadir sejak tahun 1400 masehi lalu. Jadi tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh raja-raja Aceh hingga ke masyarakatnya kini. Bagi warga yang tidak mampu menyembelih kambing ataupun kerbau, tak akan menjadi masalah. Cukup membantu saja saat prosesi penyembelihan, karena setelahnya mereka biasanya akan menikmati daging hasil sembelihan bersama-sama.

Padusan

Video kiriman nuryanto Jr. (@apin14_) pada

Tak hanya Aceh, daerah Boyolali, Klaten, Salatiga dan Yogyakarta memiliki tradisi unik juga untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Mereka menyebutnya dengan nama Padusan. Padusan adalah tradisi berendam bersama-sama di sumur-sumur ataupun sumber mata air yang berada di sekitar wilayah tempat tinggal. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadhan.

Dugderan

Video kiriman Stefanus Dian S (@stefanusdians) pada

Tradisi Dugderan adalah tradisi yang paling terkenal di Jawa Tengah dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi dugderan ini berasal dari kata ‘dug’ dan ‘der’, dug diambil dari suara bedug yang ditabuh berkali-kali selama Ramdhan. Sedangkan der, berasal dari suara dentuman Meriam. Tradisi dugderan ini sudah dilakukan beraus-ratus tahun yang lalu. Biasanya digelar ketika satu sampai dua minggu menjelang bulan Ramadhan tiba. Sekilas tradisi ini seperti karnaval, karena ramai dipadati orang-orang dan masyarakat Jawa Tengah. Jika kalian ingin melihat langsung tradisi dugderan, masih ada waktu tahun depan. Persiapkan tiket pesawatnya dari sekarang, dengan cara mencari tiket pesawat online ke Jawa Tengah.

Malamang

malamang

Sesuai dengan namanya yaitu Malamang yang berate membuat Lamang. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Sumatra Barat. Masyarakat Sumatra Barat biasanya ramai-ramai bergotong royong membuat Lamang menggunakan ruas-ruas bamboo yang telah dipotong-potong. Setelah Lamang matang, biasanya akan dihantarkan ke setiap rumah sebagai permohonan maaf menjelang bulan suci Ramadhan.

Megengan

megengan

Megengan adalah tradisi yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Tradisi ini dahulunya berasal dari kawasan Ampel, disekitar Masjid Ampel, Surabaya. Megengan adalah tradisi memakan serabi yang tebalnya 15 cm dan dibuat dari tepung beras. Rasanya memang tawar, berbeda dengan serabi yang biasa kalian makan. Tujuan dari tradisi megengan ini bukan hanya sekedar memakan kue serabi saja, melainkan melakukan selamatan untuk mendoakan sanak saudara yang sudah meninggal sekaligus meminta maaf kepada keluarga dan juga tetangga.

Kemanapun tujuan liburanmu, cari tiket pesawat dan reservasi hotel hanya di Reservasi.com. Download aplikasi Reservasi di Andorid dan iPhone untuk mendapatkan diskon khusus dan harga ekslusif.

Reservasi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *